Sahabat ID (Inovasi Dakwah)
Setiap insan yang ada di muka bumi ini memiliki episode kehidupannya masing masing, dan tentu di setiap episode kehidupan yang berjalan tidak dapat di pungkiri bahwa di dalamnya selalu ada ujian yang datang. Ujian ini bisa jadi berupa teguran dan juga bentuk kasih sayang dari Allah SWT, tergantung bagaimana kita menyikapinya dengan hati yang bersihkah atau dengan hati yang keruh dengan noda hitam. Maka Hanya insan yang berhati bersihlah yang mampu mengambil saripati hikmah dari setiap ujian yang Allah berikan kepadanya, bahwa sesulit apapun ujian yang datang pada dirinya akan diyakini bahwa itu sebagai bentuk kasih sayang Allah kepadanya agar ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari episode episode sebelumnya. Sementara bagi seorang insan yang berhati keruh akan menganggap setiap ujian yang hadir merupakan bencana yang tak ada ujung penyelesaian masalahnya, sehingga muncul rasa cemas, gelisah, dan kepanikan yang tidak menenangkan lahir dan batin.
Setiap insan yang ada di muka bumi ini memiliki episode kehidupannya masing masing, dan tentu di setiap episode kehidupan yang berjalan tidak dapat di pungkiri bahwa di dalamnya selalu ada ujian yang datang. Ujian ini bisa jadi berupa teguran dan juga bentuk kasih sayang dari Allah SWT, tergantung bagaimana kita menyikapinya dengan hati yang bersihkah atau dengan hati yang keruh dengan noda hitam. Maka Hanya insan yang berhati bersihlah yang mampu mengambil saripati hikmah dari setiap ujian yang Allah berikan kepadanya, bahwa sesulit apapun ujian yang datang pada dirinya akan diyakini bahwa itu sebagai bentuk kasih sayang Allah kepadanya agar ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari episode episode sebelumnya. Sementara bagi seorang insan yang berhati keruh akan menganggap setiap ujian yang hadir merupakan bencana yang tak ada ujung penyelesaian masalahnya, sehingga muncul rasa cemas, gelisah, dan kepanikan yang tidak menenangkan lahir dan batin.
Ada
rahasia dibalik rahasia atas setiap ujian yang Allah berikan kepada
setiap makhluk-Nya. Karena sungguh Allah memiliki alasan mengapa Ia
menurunkan ujian kepada Hamba HambaNya, bukan semata mata karena ingin
memberikan teguran, tetapi harus kita yakini ini adalah bentuk training
dari Allah kepada diri kita agar kita bisa menapaki derajat insan yang
beriman di sisi Allah SWT. Sungguh Allah tidak akan menguji suatu kaum
melainkan sesuai dengan kemampuannya. Allah tidak akan menguji hambaNya
di luar batas kemampuan hambaNya, maka yakinlah bahwa di setiap ujian
yang Allah berikan kepada kita mampu untuk kita hadapi, karena yang
menjadi masalah adalah bukan ujian yang datang, tetapi bagaimana cara
kita menghadapi dan mengambil hikmah dari setiap kejadian yang datang
kepada kita. Laksana anak kecil yang akan naik kelas dari mulai kelas 1
ke kelas 2, maka untuk bisa mencapai ke kelas 2 sang anak pun harus bisa
melewati ujian apakah ia mampu untuk lulus masuk ke kelas 2 atau tidak.
Ujian Allah bisa datang kapan saja dan dari arah yang tidak di duga
duga, ia seperti angin yang sulit untuk kita terka arah datangnya. Maka
Hal yang kemudian harus kita siapkan adalah bukan untuk mengetahui kapan
ujian itu datang, tetapi seberapa siapkah diri kita untuk menyiapkan
manuver keimanan ketika ujian itu datang.
Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:
Besarnya
pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah
’Azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka.
Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa
murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi).
Sudah
seharusnya kita menjadikan ujian yang datang sebagai sarana untuk
mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Memiliki semua jawaban atas
setiap permasalahan hidup kita. Ujian yang datang membuktikan bahwa diri
kita ini begitu lemah, sehingga kita membutuhkan pertolongan Allah SWT.
Ujian yang datang bukan karena Allah benci kepada kita, tapi sungguh
karena Allah sayang kepada kita.
