Sahabat ID (Inovasi Dakwah)
Sunnah yang tetap berlaku secara konsisten
tanpa mengalami perubahan:
Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada
kemudahan, dan setelah penderitaan ada jalan keluar.
Saya telah membaca tulisan-tulisan tentang
tema ini dan telah mendengar perkataan para ulama, sastrawan, pemimpin
dan masyarakat pada umumnya.
Mereka semua sepakat, bahwa setiap
kesulitan itu beralih menjadi kelapangan.
Berikut ini Anda bisa memperhatikan beberapa kisah singkat yang tidak populer:
* Seorang lelaki nyaris binasa bersama keluarganya karena
dilanda kelaparan yang melilit. Lantas ada
orang yang memberi hadiah kepadanya berupa ikan yang sudah busuk.
Setelah membelah perut ikan, ternyata dia menemukan mutiara yang sangat
mahal. Dia pun menjualnya dengan harga ribuan dinar. Karena itulah dia
menjadi orang kaya.
* Seorang yang shalih memberitahukan
kepada saya, bahwasanya dia bermalam bersama anak-anaknya yang masih
kecil dalam keadaan sangat lapar. Pada pagi harinya, dia pergi ke pasar
tanpa membawa uang satu riyal pun. Lantas ada orang yang memanggilnya,
padahal orang itu tidak mengenalnya. Ternyata orang itu memberikan uang
tiga ratus riyal kepadanya. Saat itu harga nilai tukar riyal sangat
tinggi. Dia pun langsung membeli barang-barang yang diperlukannya berupa
makanan, pakaian, dan buah-buahan.
* Seorang lelaki membeli beberapa burung
betet di Baghdad seharga empat ratus dirham. Tak lama kemudian
burung-burung betet yang dimilikinya itu mati dan tidak tersisa kecuali
hanya satu burung. Dia mengalami kerugian hingga barang-barang yang
dimilikinya pun turut ludes. Lantas dia berdoa kepada Tuhannya dan pergi
ke pasar dengan membawa satu burung yang masih tersisa itu. Ternyata
seorang menteri berkenan membeli burungnya seharga seribu dirham. Dia
pun kembali menjadi kaya.
* Seorang dai terkenal beserta keluarganya
singgah di suatu lembah di Yaman. Tak lama kemudian air terputus dari
mereka. Dia dan juga anak-anaknya yang masih kecil nyaris binasa. Dia
pun mengerjakan shalat, berdoa dan menangis. Saat itu juga hujan turun
mengguyur mereka hingga airnya memenuhi lembah.
* Al-Manshur bin Abi Amir memberi perintah
untuk membunuh seorang lelaki. Lantas dia ingin menulis kata membunuh
tapi ternyata dia menulis membebaskan bahkan dia mengulang perbuatannya
ini hingga tiga kali. Pada akhirnya dia berkata dengan lantang: Ini di
luar kehendakku. Ini dari Allah. Lantas dia memerintahkan agar orang
tersebut dibebaskan.
* Khalifah Al-Hadi mengancam akan membunuh
saudaranya, Harun Ar-Rasyid. Ibunya langsung berdiri sambil berharap
dan menangis di hadapannya. Khalifah menolak permohonan ibunya. Sang ibu
pun berjalan menuju tempat shalat dan berdoa kepada Allah Yang
Mahaahung dan Mahaperkasa. Tak lama kemudian sang ibu mendengar suara
Al-Hadi. Begitu menghampirinya, ternyata sang ibu hanya bisa menyaksikan
dia berada dalam sakaratul maut. Pada saat itu juga ajal menjemputnya.
* Yazid bin Abi Muslim, gubernur Afrika,
menangkap seorang yang bekerja untuk Umar bin Abdul Aziz dan bersumpah
akan membunuhnya sebelum shalat. Saat iqamah telah tiba, ternyata dia
masih sibuk. Shalat sudah dimulai dan dia pun shalat bersama orang-orang
di sekitarnya. Ternyata justru sang gubernur yang terbunuh dalam
shalat. Orang itu pun terlepas dan bisa menyelamatkan diri. Mahasuci
Allah Yang Mahakuasa dan Mahaagung atas urusan-Nya,
“Sesungguhnya Urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.” (Yasin [36] : 82).
[Syahida.com/ANW]