Admin ID

2 komitmet menjadi seorang muslim

Sahabat ID ( Inovasi Dakwah )
Tidak ada kesyukuran terbesar yang mesti diupayakan oleh setiap Muslim dan Muslimah selain daripada perkenan Allah Ta’ala memberikan hidayah kepada kita semua. Ini adalah nikmat yang tiada tara di muka bumi ini.

Hal ini karena sifat hidayah yang memang menjadi hak prerogratif Allah Ta’ala, sehingga meski ada orang memiliki kecerdasan luar biasa, jika Allah tidak mengizinkan iman di hatinya, tidak akan sampai hidayah dalam kehidupannya.

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَن تُؤْمِنَ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لاَ يَعْقِلُونَ

 “Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (QS. Yunus [10]: 100).

Oleh karena itu, kita mesti benar-benar menjaga iman di dalam hati kita dengan sebaik-baiknya. Selanjutnya mesti memahami dengan komprehensif, bahwa hanya Islam jalan menggapai kebahagiaan.

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran [3]: 19).

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran [3]: 85).

Dengan demikian, sangat jelas sikap yang mesti kita ambil dalam masalah keimanan ini. Lantas bagaimana menyikapi beragam kejadian yang belakangan ini kian deras memojokkan umat Islam?

Pertama tidak mengambil teman setia, apalagi pemimpin dari golongan selain Muslim.

لاَّ يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاء مِن دُوْنِ الْمُؤْمِنِي

“Janganlah orang-orang Mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali (teman akrab; pemimpin; pelindung; penolong) dengan meninggalkan orang-orang mukmin.” (QS. Ali Imran [3]: 28).

Kemudian, dalam ayat yang lain Allah Ta’ala menegaskan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah [5]: 51).

Dalam buku “Fiqh Jihad” Yusuf Qardhawi menjelaskan bahwa orang-orang kafir, terutama Yahudi dan Nasrani sering memusuhi kaum Muslim, sehingga banyak dari kaum munafik mencoba mendekati mereka dan bersekutu daripada membela agama, umat, dan kelompok Islam. Siapapun akan melihat kelompok ini sangat berbahaya terhadap keutuhan dan kesatuan umat.

Hal ini tidak lain karena kaum munafik adalah kaum yang oportunis dan curang, yang telah mengkhianati kelompoknya dan justru membela musuh mereka, bersumpah dengan bermuka dua dan menunjukkan kebohongan.

Namun demikian, selama orang-orang kafir itu bisa toleran, mengutamakan kehidupan damai dan bisa dipegang janji-janjinya bersama kaum Muslimin, maka bermua’amalah dalam urusan dunia tidaklah dilarang. Dan, Allah memerintahkan kita untuk berbuat adil kepada siapapun, termasuk orang-orang kafir.

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah [60]: 8).

Kedua, berkasih sayang terhadap sesama Muslim

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa menemui sesama Muslim dengan menampakkan perkara yang disukainya karena ingin membahagiakannya, niscaya Allah akan memberinya kebahagiaan kepadanya pada Hari Kiamat.” (HR. Thabrani).

Kemudian hadits yang lain menyatakan, “Di antara hal-hal yang mendatangkan ampunan adalah engkau membuat senang saudaramu sesama Muslim.” (HR. Thabrani).

Dalam hal kasih sayang dan kepedulian terhadap seesama Muslim ini ada kisah menarik yang dialami oleh Syeikh Sariy As-Saqaty (wafat 254 H/ 867 M) seperti termaktub dalam buku “Islam Agama Kasih Sayang” karya Abdillah Mubarak Nurin.

Suatu hari Syeikh Sariy As-Saqathy mendapat kabar bahwa sedang terjadi kebakaran di pasar Baghdad. Syeikh Sariy pun bergegas memastikan berita tersebut, mengingat beliau juga memiliki toko di dalam pasar.

Takdir Allah, toko Syeikh Sariy tidak terbakar, sedangkan toko di sekelilingnya hangus terbakar. Menyaksikan hal tersebut Syeikh Sariy spontan berkata, “Alhamdulillah.”

Namun tidak lama kemudian, Syeikh Sariy menyadari bahwa banyak tetangga dan kawan-kawan lainnya yang kehilangan. Seketika itu beliau menyadari kelalaian akan ucapan “Alhamdulillah” tersebut.

Dari kejadian tersebut, Syeikh Sariy As-Saqathy menyesalinya dengan beristighfar selama tiga puluh tahun, memohon ampun kepada Allah atas ucapan Alhamdulillah sekali kala itu. Beliau berkata, “Aku menyesali sikapku yang hanya mementingkan diri sendiri dan melupakan orang lain.”

Mungkin sang Syeikh merasa tidak mendapat keuntungan dari apa yang Allah janjikan dengan sikapnya tersebut, sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah Shallallahu alayhi wasallam.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat.

Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allâh Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allâh senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.

“Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allâh akan mudahkan baginya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allâh (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman akan turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allâh menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang diperlambat oleh amalnya (dalam meraih derajat yang tinggi-red), maka garis keturunannya tidak bisa mempercepatnya.” (HR. Muslim).

Oleh karena itu, komitmen yang harus terus dibangun dalam kehidupan sehari-hari bersama saudara seiman adalah saling menolong dalam iman, taqwa dan kebaikan.

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah [5]: 2).

Jadi, mari tanggalkan ego demi kebaikan ke-Islam-an kita semua dengan bersama-sama, bahu-membahu saling menguatkan iman, taqwa dan kebaikan. Wallahu a’lam.[hidayatullah.com]
Read More
Admin ID

Orang ini mengenali rumahnya di surga kelak.

Sahabat ID ( Inovasi Dakwah )
Tidak mudah bagi kita untuk bisa masuk surga. Namun, jika kita dengan sungguh-sungguh berniat untuk selalu melakukan perbuatan baik maka Allah akan memberikan jalan-Nya. Bahkan, orang ini hingga bisa menemukan rumahnya di Surga. Orang ini mampu mengenali rumahnya di surga karena kenikmatan yang diberikan oleh Allah padanya.

Orang Ini Mampu Mengenali Rumahnya di Surga

Allah telah menyediakan dua tempat kembali di akhirat kelak, yakni surga dan neraka. Surga merupakan tempat yang penuh dengan kenikmatan. Namun, tidak mudah untuk bisa menggapai surga karena kita membutuhkan bekal amal saleh yang banyak. Bahkan, dengan amalan yang banyak pun kita juga harus berusaha menggapai rahmat Allah SWT. Berbeda dengan neraka dimana di dalamnya penuh dengan kepedihan yang begitu menyakitkan. Untuk bisa masuk ke dalam neraka ini pun akan terasa lebih mudah karena segala yang dilarang oleh Allah merupakan kenikmatan dunia. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati benar agar tidak terjerumus dengan kenikmatan sesaat di dunia ini. Ingatlah kenikmatan surga yang akan Anda dapatkan jika melakukan perbuatan baik dan beramal saleh.

Sebuah dalil menyebutkan bahwa salah seorang di antara kita lebih mengenal rumah kita yang ada di surga dibanding pengenalan mereka terhadap rumah yang berada di dunia.

Apabila orang-orang yang beriman itu selamat dari neraka maka mereka akan ditahan di jembatan di antara neraka dan surga. Mereka kemudian akan diqishash guna untuk semua perbuatan dosa yang pernah dilakukan selama masih hidup di dunia. apabila sudah disucikan dan dibersihkan maka mereka pun diizinkan untuk masuk ke dalam tempat penuh kenikmatan ini, yakni Surga.

Surga merupakan tempat yang penuh kenikmatan dimana dibuat untuk mereka yang beriman dan beramal shaleh.Inilah surga yang diberikan kepada umat manusia karena amal ibadahnya selama masih hidup di dunia.

Di setiap amal perbuatan pasti akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang dilakukannya. Rahmat dari Allah inilah yang mengantarkan kita ke dalam Surga sesuai dengan kadar kebaikan kita.

Kemudian bayangkan saat Rasulullah bersabda sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam al-Bukhari bahwa amal salah seorang di antara kita tidak akan bisa memasukkan kita ke dalam surga.

Para sahabat pun bertanya apakah itu termasuk Rasulullah?

Ternyata Rasulullah tidak termasuk, kecuali jika Allah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada beliau.

Seperti yang kita tahu bahwa Rasulullah adalah manusia mulia dimana begitu banyak amalan baiknya. Dengan banyak amalan pun, Rasulullah tetap tidak akan masuk surga tanpa adanya rahmat dari Allah. Lantas bagaimana dengan orang yang memiliki sedikit amalan saja, seperti kita? Bahkan, kita memiliki banyak dosa, tidakkah kita memikirkan bagaimana nasib kita di kehidupan akhirat?

Dari penjelasan ini, kita bisa merenungkan nasib kita di akhirat. Kehidupan dunia ini hanyalah bersifat sementara sedangkan kehidupan yang sesungguhnya merupakan kehidupan di akhirat. Oleh karena itu, kita harus memikirkan kehidupan yang abadi tersebut .Kumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk bisa selamat dari siksaan di neraka. Banyak amalan yang dapat kita lakukan, baik wajib maupun sunnah. Bahkan, kita telah memiliki suri tauladan yang patut untuk dicontoh setiap perbuatan dan perkataannya, yakni Nabi Muhammad SAW. Ingatlah bahwa tidak ada yang bisa menyelamatkan Anda dari kepedihan adzab Allah kecuali dengan amal ibadah Anda sendiri sehingga orang ini mampu mengenali rumahnya di surga.[kumpulanmisterius]
Read More
Admin ID

Dua Kalimat yang Membuat Doa Dikabulkan

Sahabat ID ( Inovasi Dakwah )
Doa sudah menjadi bagian dari kehidupan seorang muslim sehari-harinya sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah. Dan dalam sebagian doa tersebut ada beberapa dari Anda yang ingin mendapatkan sesuatu sehingga berharap bahwa Allah segera mengabulkan doa tersebut. Apakah ada kalimat yang bisa membuat doa segera dikabulkan? Ternyata ada dua kalimat yang membuat doa segera dikabulkan. Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Dua Kalimat yang Membuat Doa Segera Dikabulkan

Memang tidak ada salahnya jika Anda ingin agar Allah segera mengabulkan doa tersebut. Namun perlu dilihat lagi apakah kehidupan ibadah Anda juga sudah dilakukan dengan sungguh-sungguh? Jika memang Anda sudah banyak melakukan ibadah serta sudah terhindar dari perbuatan maksiat, tetapi Allah masih juga belum mengabulkan keinginan Anda tersebut maka cobalah untuk melakukan doa agar keinginan dikabulkan Allah SWT.

Ada kajian yang dilakukan pada Masjid Baitul Ihsan yang terletak di sekitaran Bank Indonesia oleh Ustadz Bachtiar Nasir yang sempat terkenal karena tampil sebagai salah satu juri dalam ajang pencarian bakat seperti Hafidz Cilik serta Dai Cilik, dimana beliau memaparkan kalimat doa Islam tersebut.

Kata-kata pertama yang dapat menjadi doa tersebut adalah “Wa ilaahukum ilaahuw Waahidun laa ilaaha illa huwar rahmanurrahiim”. Di dalam kalimat tersebut ada dua kata yaitu Rahiim serta Rahmaan yang berarti suatu wujud dari sifat Allah yang penuh dengan kasih sayang pada semua hambanya.

Ustadz Bachtiar lalu menganjurkan kepada para hadirin yang berada di tempat untuk menghapalkan kalimat doa yang indah tadi dalam waktu 5 menit saja. Beliau berkata bahwa kalimat doa tersebut nantinya akan sangat membantu hadirin dalam menghadapi kehidupan di kala kesusahan seperti yang belakangan ini dihadapi oleh banyak orang.

Ustadz Bachtiar pun akhirnya membantu para hadirin yang berada di tempat untuk menghapalkan kalimat doa yang menyentuh hati Allah tersebut perlahan-lahan sampai akhirnya mereka hapal.

Selanjutnya Ustadz Bachtiar pun memberikan kalimat kedua yaitu “Alif Laam Miim, Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum” yang garis besarnya berarti bahwa kita sesungguhnya yakin akan Allah sebagai Maha Hidup yang berdiri sendiri serta berkuasa tanpa adanya campur tangan dari apapun.

Kalimat kedua tersebut sesungguhnya diambil dari awal kalimat dalam surat Ali Imran yang terkenal dan sudah banyak dihapal oleh orang. Ustadz Bachtiar akhirnya meminta kembali pada para hadirin yang ada di tempat tersebut untuk kembali membaca kedua kalimat doa tersebut dengan dipenuhi rasa yakin akan Allah Maha Pengabul.

Di akhir dari kajian beliau juga mengatakan bahwa kedua kalimat tersebut agar selalu ditempatkan pada awal setia doa jemaat dengan tujuan agar Allah Maha Pengabul segera menjabah setiap doa yang kita ucapkan.

Tentunya dua kalimat yang membuat doa segera dikabulkan tersebut harus diiringi dengan amalan yang baik dari orang yang mendoakan. Karena memang Allah akan lebih mudah menjabah doa bagi orang yang memiliki akhlak yang baik. Teruslah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara banyak berdoa, berdzikir, membaca Al-Qur’an sehingga kita semakin menuju ke jalan yang benar. Jangan lupa untuk banyak bersedekah karena Allah akan memberikan rezeki yang lebih bagi orang yang juga memberikan rezekinya pada mereka yang membutuhkan. Sesungguhnya ada bagian dari rezeki yang kita terima yang merupakan hak milik dari orang yang membutuhkan tersebut dengan menggunakan kita sebagai perantaranya.[kumpulanmisteri.com]
Read More
Admin ID

Saya Mudah Terangsang, Begini cara mengatasinya.

Sahbat ID ( Inovasi Dakwah )
Saya adalah seorang pelajar sekolah lanjutan. Saya cinta kepada agama dan tekun beribadah. Tetapi saya menghadapi suatu kendala, yaitu mudah terangsang bila melihat pemandangan yang membangkitkan syahwat, dan hampir-hampir saya tidak dapat menguasai diri dalam hal ini. Keadaan ini membuat saya repot karena harus sering mandi dan mencuci pakaian dalam. Bagaimana saran Ustadz untuk memecahkan problematika ini sehingga saya dapat memelihara agama dan ibadah saya dengan baik?

Jawab:

Pertama, saya berdoa semoga Allah memberi berkah kepada Anda, pemuda yang begitu besar perhatiannya terhadap agama yang lurus ini, dan saya minta kepada Anda agar senantiasa berpegang teguh dengannya dan tetap antusias kepadanya, jauh dari teman-teman yang jelek perilakunya, serta senantiasa menjaga agama dari gelombang materialisme dan kebebasan, yang telah banyak merusak pemuda-pemuda dan remaja-remaja kita. Juga saya sampaikan kabar gembira kepada Anda bahwa Anda bisa termasuk anggota tujuh golongan yang dinaungi oleh Allah pada hari tidak ada lagi naungan selain naungan-Nya, selama Anda taat kepada-Nya.

Kedua, saya nasihatkan kepada saudara penanya agar memeriksakan diri kepada dokter spesialis, barangkali problema yang dihadapi itu semata-mata berkaitan dengan suatu organ tubuh tertentu, dan para dokter ahli tentunya memiliki obat untuk penyakit seperti ini. Allah berfirman:

“… maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An Nahl: 43)

Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan Ia juga menurunkan obat untuknya.” (HR Ibnu Majah dari Abu Hurairah)

Ketiga, saya nasihatkan juga kepada Anda agar menjauhi – sekuat mungkin – segala hal yang dapat membangkitkan syahwatnya dan menjadikannya menanggung beban serta kesulitan (mandi dan sebagainya). Adalah suatu kewajiban bagi setiap mukmin untuk tidak menempatkan dirinya di tempat-tempat yang dapat menimbulkan kesukaran bagi dirinya dan menutup semua pintu tempat berhembusnya angin fitnah atas diri dan agamanya. Simaklah kata-kata hikmah berikut:

“Orang berakal itu bukanlah orang yang pandai mencari-cari alasan untuk membenarkan kejelekannya setelah terjatuh ke dalamnya, tetapi orang berakal ialah orang yang pandai menyiasati kejelekan agar tidak terjatuh ke dalamnya.”

Di antara tanda orang shalih ialah menjauhi perkara-perkara yang syubhat sehingga tidak terjatuh ke dalam perkara yang haram, bahkan menjauhi sebagian yang halal sehingga tidak terjatuh ke dalam yang syubhat. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah seorang hamba mencapai derajat muttaqin (orang yang takwa) sehingga ia meninggalkan sesuatu yang tidak terlarang karena khawatir terjatuh pada yang terlarang.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dari Athiyyah as-Sa’di dengan sanad shahih)

Keempat, setiap yang keluar dari tubuh manusia – karena melihat pemandangan-pemandangan yang merangsang – belum tentu mani (yang hukumnya wajib mandi jika ia keluar). Boleh jadi yang keluar itu adalah madzi, yaitu cairan putih, jernih, dan rekat, yang keluar ketika sedang bercumbu, atau melihat sesuatu yang merangsang, atau ketika sedang mengkhayalkan hubungan seksual. Keluarnya madzi tidak disertai syahwat yang kuat, tidak memancar, dan tidak diakhiri dengan kelesuan (loyo, letih), bahkan kadang-kadang keluarnya tidak terasa. Madzi ini hukumnya seperti hukum kencing, yaitu membatalkan wudhu (dan najis) tetapi tidak mewajibkan mandi. Bahkan Rasulullah SAW memberi keringanan untuk menyiram pakaian yang terkena madzi itu, tidak harus mencucinya.

Diriwayatkan dari Sahl bin Hanif, ia berkata, “Saya merasa melarat dan payah karena sering mengeluarkan madzi dan mandi, lalu saya adukan hal itu kepada Rasulullah saw, kemudian beliau bersabda, ‘Untuk itu, cukuplah engkau berwudhu.’ Saya bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana dengan yang mengenai pakaian saya? Beliau menjawab, ‘Cukuplah engkau mengambil air setapak tangan, lalu engkau siramkan pada pakaian yang terkena itu.'” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi. Beliau berkata, hasan shahih)

Menyiram pakaian (pada bagian yang terkena madzi) ini lebih mudah daripada mencucinya, dan ini merupakan keringanan serta kemudahan dari Allah kepada hamba-hamba-Nya dalam kondisi seperti ini yang sekiranya akan menjadikan melarat jika harus mandi berulang-ulang. Maha Benar Allah Yang Maha Agung yang telah berfirman:

“… Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Maa’idah: 6)

Wallahu a’lam.



Fatwa-Fatwa Kontemporer Dr. Yusuf Qaradhawi
[dakwatuna.com]
Read More
Admin ID

Dosa Zina Tidak Bisa Terhapuskan Meski Pelaku Menikah.Lakukanlah 3 Amalan Ini Agar Dosa Zina Terampuni Oleh Allah

Dosa Zina Tidak Bisa Terhapuskan Meski Pelaku Menikah.Lakukanlah 3 Amalan Ini Agar Dosa Zina Terampuni Oleh Allah
Sahabat ID ( Inovasi Dakwah )
Zina merupakan salah satu dosa besar yang dapat membawa seseorang kejalan yang sesat, tetapi ada beberapa amalan agar dosa zina terampuni dan bertaubat kepada Allah atas dosa yang telah dilakukan. Apa sajakah amalan yang dapat menghapus dosa zina?
Islam telah mengajarkan kepada setiap umatnya untuk selalu menjauhi hal-hal yang dapat menyebabkan dosa zina seperti pacaran, karena zina merupakan perbuatan yang terlarang dan memiliki dosa yang sangat besar. Seseorang yang telah berbuat zina akan rusak seluruh kehormatannya di mata orang lain dan juga di hadapan Allah.

Di era modern ini, zina merupakan perbuatan yang telah banyak dilakukan oleh mayoritas orang karena mereka telah terpengaruh dengan budaya barat yang banyak menyesatkan manusia. Bahkan hal-hal yang dapat memicu terjadinya zina telah lumrah dan umum di lakukan oleh setiap orang di dunia ini seperti pacaran. Tidak hanya orang non-muslim saja yang telah membudayakan perilaku ini, bahkan umat muslim pun kini telah banyak terjerumus dalam perbuatan dosa ini.

Apakah dosa zina diampuni? Allah Maha Pengampun maka setiap hambanya diberi kesempatan untuk senantiasa bertaubat. Jika setiap manusia benar-benar ingin memperbaiki diri dan bertaubat, maka Allah akan mengampuni setiap dosa-dosa hamba-Nya karena Allah Maha Pengampun.

Setiap manusia berkewajiban untuk selalu bertaubat kepada Allah, taubat yang dilakukan harus benar-benar dari dalam hati dan tidak akan melakukan perbuatan dosa yang sama di lain waktu. Ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang ingin menghapus dosa zina yang telah dilakukannya, yaitu:

1. Taubat
Cara taubat dari zina adalah berhenti dari perbuatan zina. Taubat merupakan satu hal yang wajib dilakukan oleh setiap umat muslim yang telah berbuat dosa. Taubat dapat dilakukan yaitu dengan bersungguh-sungguh dalam hati akan menjauhi hal-hal yang menjurus ke perbuatan zina dan akan menjauhi perbuatan zina. Orang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh akan berhenti dari perbuatan maksiat yang telah dilakukannya dan tidak akan mengulangi perbuatan maksiat yang telah dilakukannya, bahkan dia akan menjauhi semua perbuatan dosa. Allah akan membukakan pintu maaf bagi orang-orang yang dengan sungguh-sungguh bertaubat kepada-Nya.

2. Menyesal
Tidak hanya berhenti dari perbuatan maksiat, seseorang yang benar-benar ingin menghapus dosanya harus memiliki penyesalan dalam hati karena telah melakukan perbuatan maksiat itu. Seseorang yang telah memiliki penyesalan dalam lubuk hati tidak akan melakukan perbuatan yang sama di lain waktu mendatang.

3. Tidak melakukan kemaksiatan lagi
Orang yang bersungguh-sungguh bertaubat tidak akan mengulangi perbuatan maksiat yang telah dilakukannya di masa lampau. Dia akan senantiasa membentengi diri dari perbuatan yang menjerumus kepada kemaksiatan sehingga tidak akan terjerumus dalam lubang yang sama.

Itulah tiga syarat utama agar dosa-dosa kita diampuni oleh Allah, tetapi jika dosa yang telah dilakukan seorang manusia berkaitan dengan hukum uhud maka orang yang telah berdosa itu wajib menerima hukumannya sesuai dengan syariat agama dan juga wajib untuk bertaubat agar dosanya diampuni. Salah satu contoh perbuatan dosa yang berkaitan dengan hukum uhud adalah zina.

Berzina adalah dosa besar, apakah dapat terampuni? Seseorang yang telah menikah tetapi melakukan zina, maka dia wajib menerima hukuman rajam yaitu dilempari batu hingga mati. Tetapi jika seseorang yang telah melakukan zina merupakan seseorang yang belum menikah maka dia wajib dihukum cambuk sebanyak 100 kali. Setelah menerima hukuman sesuai dengan syariat agama maka orang itu wajib bertaubat kepada Allah agar semua dosanya diampuni.

Itulah beberapa informasi seputar beberapa amalan agar dosa zina terampuni dan setiap umat muslim wajib mengetahuinya.

Sumber : http://www.kumpulanmisteri.com/
Read More
Admin ID

Amalan Luar biasa

Amalan Luar biasa
Sahbat ID ( Inovasi Dakwah )
Saudaraku yang semoga di rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam untuk selalu beramal shaleh terus menerus (kontinyu) walaupun itu  sedikit ataupun ringan. Dan janganlah diantara kita menganggap remeh suatu amalan, padahal amalan tersebut berpahala besar.

Berbagai amalan yang ringan untuk dilakukan namun berpahala besar, diantaranya:

1. Shalat berjama’ah di masjid

Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa yang keluar dalam keadaan suci, menuju masjid untuk melaksanakan shalat jama’ah maka pahalanya seperti pahala seperti orang yang sedang haji dalam keadaan ihram.” (HR. Abu Dawud dan dinilai hasan oleh Al Albani)

2. Melaksanakan shalat sunnah di rumah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Keutamaan shalat seorang laki-laki di rumahnya dengan shalat yang dilihat oleh orang banyak seperti halnya keutamaan shalat fardhu atas shalat sunnah.” (HR. Baihaqi dan dishahihkan olah Albani)

3. Mengumandangkan adzan, menjawab adzan dan membaca do’a setelah adzan.

Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Seorang muadzin akan diampuni (dosanya) sepanjang suaranya (terdengar), dan dibenarkan oleh orang yang mendengarkannya baik basah maupun kering dan juga baginya pahala orang yang shalat bersamanya.” (HR. Ahmad dan an-Nasai).

Jangan kecewa jika kita tidak bisa mengumandangkan adzan maka paling tidak anda harus mendapatkan pahala yang setimpal dengannya, yaitu menjawab adzan dan membaca do’a setelah adzan.

Berdasarkan sabdanya shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya: “Katakanlah seperti yang dikatakan oleh muadzin, bila kamu sudah selesai maka mohonlah (kepada Allah) niscaya dia akan memberimu.” (HR. Abu Daud dan an-Nasai).

Dari Jabir bin Abdillah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mendengarkan adzan lalu dia membaca do’a: Allahumma rabba hadzihid da’watittammah washshalatil qa’imah, ati muhammadanil wasilata wal fadhilah wab’ats-hu maqamam mahmudanilladzi wa’adtahu {Ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang sempurna dan shalat wajib yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah dan fadhilah. Bangkitkanlah beliau ke tempat terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya.}maka dia berhak mendapat syafaatku pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)

4. Beramal shaleh pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah

Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Tidak ada hari dimana amal shalih dalam sepuluh (Dzulhijjah) lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari lainnya.” Para shahabat bertanya: Wahai Rasulullah, juga tidak jihad di jalan Allah? Beliau menjawab: Juga tidak jihad di jalan Allah, kecuali orang yang mengeluarkan dengan harta dan jiwanya sementara ia tidak kembali sedkitpun.” (HR. Bukhari).

5. Silaturrahim

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang: “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, maka hendaknya menyambung (tali) silaturrahimnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

6. Amalan pada hari Jum’at

Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Barangsiapa yang mandi (janabat) pada hari Jum’at kemudian berangkat di awal waktu, mendapatkan khutbah pertama, berjalan kaki tidak naik kendaraan, mendekat dari imam, mendengarkan khutbah dan tidak berbicara maka baginya setiap langkahnya adalah (bagaikan) amalan setahun dari pahala puasa dan shalat (taraweh)nya.” (HR. Abu Dawud, At tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan dinilai shahih oleh Al Albani).

7. Memenuhi kepentingan manusia

Berdasarkan sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya bila aku berjalan dengan saudaraku muslim untuk memenuhi suatu hajatnya lebih saya cintai daripada saya beri’tikaf di masjid selama satu bulan.”(HR. Ibnu Abi Dun-yaa dan dihasankan oleh Albani).

8. Puasa 3 hari setiap  bulan (tanggal: 13, 14 dan 15 Bulan Qomariyah)

Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam : “Barangsiapa puasa tiga hari dari setiap bulan maka itulah (pahalanya seperti) puasa setahun”  (HR. at-Tirmidzi).

9. Shalat pada shaf pertama

Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya membacakan shalawat kepada orang-orang yang ada di shaf pertama.” (HR. Ahmad dengan sanad hasan).

10. Membaca shalawat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)

Pada riwayat lain: “Barangsiapa yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan sepuluh kesalahan, dan diangkat sepuluh derajat.” (HR. An Nasa’i, shahih)

Semoga Allah memudahkan kita untuk bisa mengamalkannya.

====

Sumber : kampustauhid.org

Sumber: http://www.akhwatmuslimah.com/2015/09/08/3236/10-amalan-ringan-tetapi-berpahala-besar/#ixzz4VqL8dDur
Follow us: @akhwatm on Twitter | akhwatmuslimahcom on Facebook
Read More
Admin ID

Menikah di usia muda,Rieeki lancar.

Menikah di usia muda,Rieeki lancar.
Sahbat ID ( Inovasi Dakwah )
Islam memang mengajarkan untuk tidak pacaran sebelum menikah. Jika sudah mantap, yakin, usia juga sudah dirasa cukup, bolehlah menikah antara lelaki dan perempuan. Dan ini lebih berkah karena sudah menjadi suami istri, mau membangun keluarga baru yang sakinah mawadah warahmah serta merintis usaha jelas lebih mudah.

Namun, di Indonesia menikah muda masih diidentikkan dengan suatu yang janggal. Masih banyak orang yang menganggap sebelah mata mengenai orang yang menikah muda. Pasti selalu ada pembicaraan buruk. Memang menikah muda butuh kemantapan hati yang besar. Padahal, tak selamanya menikah muda berawal dari hal yang buruk.

 Sally Giovani, seorang muslimah asal Cirebon, Jawa Barat, yang memantapkan diri untuk menikah di usia muda, yaitu 17 tahun, setelah ia tamat SMA. Sally berasal dari keluarga broken home, dimana ia hanya hidup bresama sang ibu. Ia lalu memutuskan menikah muda dengan kawannya yang berusia sama dengannya. Banyak yang mencibir, tapi Sally tetap mantap.
Awal mula usaha
Karena lulus SMA langsung menikah, jadi mereka mencari nafkah dengan membuka usaha. Usaha awal mereka adalah berjualan kain kafan. Sally melihat peluang yang besar dari bisnis tersebut, karena sedikitnya pesaing, dan pasti dibutuhkan dan dibeli.

Namun, seiring berjalannya waktu, pemesanan mulai lesu. Orang yang membeli tidak melakukan repeat order. Sehingga, Sally memutar otak dan mencari peluang bisnis lainnya. Kebetulan, ia berada di lingkungan yang banyak terdapat pengrajin batik.


Karena itulah, ia berkeliling memasarkan kain kafannya kepada para pengrajin batik, karena bahan untuk batik katun adalah kain kafan. Dari berkeliling itulah ia mendapatkan ilmu yang berharga. Ia jadi tahu bermacam-macam jenis batik sampai ia pun menguasai cara membuat berbagai jenis batik.

Sally pernah mengalami hal yang menyedihkan, yaitu jualannya tidak laku. Di tahun 2007, ia pergi ke Tanah Abang, Jakarta, untuk menjual batik hasil kreasinya. Tapi, tak ada yang membeli. Ia pun bertanya pada para penjual batik yang laris, dibelilah beberapa dan dibawanya batik tersebut ke Cirebon untuk dipelajari dan dibuat motif yang mirip.

Titik balik keberhasilan
Karena kekreativitasan yang dimiliki Sally dan keberhasilannya memodifikasi motif batik, ia kembali ke Tanah Abang dengan percaya diri batik buatannya akan laku. Benar saja, batik buatannya diserbu pembeli. Ia pun melebarkan sayap di Pasar Baru, Bandung, dan berbagai kota di Indonesia termasuk juga Bali.

Demi mewujudkan kesuksesannya, ia harus berjuang dengan tidur di mushola, masjid, mandi di SPBU, hingga ketiduran di jalan, dan berbagai hal lainnya.

Karena kesuksesannya itu, Sally dengan Trusmi Grup-nya dinobatkan oleh Museum Rekor Indonesia. Saat itu, ia baru berumur 22 tahun, tapi sudah memiliki pusat perbelanjaan yang luasnya satu setengah hektar. Belum lagi 10 outlet yang tersebar di 10 kota besar Indonesia.

Dari bisnis yang ia miliki ini, ia memiliki sekitar 800 karyawan, dengan para pengrajin jika digabungkan berjumlah sekitar 1.250 orang. Banyak sekali karyawan Sally, tapi ia masih ingin memiliki 1 juta karyawan agar ia bermanfaat lebih besar bagi orang lain.
Tips sukses dari Sally

Tips yang dibeberkan Sally agar dapat meraih kesuksesan adalah harus berani memulai. Ia mengharamkan dua kata untuk diucapkan, yaitu "nanti" dan "tapi". Selalu pantang menyerah, terus berproses, tidak pernah berhenti belajar, dan belajar dari kegagalan untuk menuju sukses. Selain itu, barengi dengan kesungguhan dan do'a yang tiada henti kepada Allah Ta'ala.

Bisnis batik Trusmi ini dikelola oleh Sally dan suaminya. Ketika sudah rapi dari semua segi, suami Sally ingin memulai bisnis yang berbeda, yaitu bisnis properti. Salah satu apartemen yang sukses dibangun sang suami dengan tim bisnisnya adalah apartemen di kawasan Alam Sutera Tangerang Selatan, Banten.

Menikah di usia mudah bukanlah hambatan untuk mencapai kesuksesan, salah satu buktinya telah dialami oleh Sally Giovani dan sang suami. Mereka malah sekarang menjadi salah satu orang kaya di Indonesia. Bahkan, jika menikah muda dijalani dengan benar, sesuai syariat agama Islam dan kekompakan suami istri tetap terjaga, maka kesuksesan bukanlah sulit untuk diraih.
Read More